Sukses Memberikan ASI Ekslusif pada Bayi Sambil Bekerja
September 17, 2018
Edit
Alhamdulillah semua hambatan dan permasalahan yang muncul terkait dengan pemberian ASI Ekslusif dapat diatasi secara baik. Aktivitas kerja tetap berjalan dan bayi juga tetap mendapat haknya untuk mendapat ASI Ekslusif. Beberapa pertanyaan atau komentar dari orang lain yang mengatakan wah pasti repot ya harus meras ASI terus, dan komentar lainnya tetap tidak membuat goyah untuk tetap memberikan ASI Ekslusif. Setiap hari momraisa membawa tas pendingin (es portable) dan juga botol kosong untuk menampung ASI Peras (ASIP), dimana ada waktu luang disitu momraisa memeras ASI. Konsumsi makan juga terus dijaga agar kualitas ASI tetap baik dan bernutrisi.
Baca juga : Tips Menyusui bayi ASI Eksklusif 6 Bulan Sambil Bekerja Full Time
Lalu bagaimana cara memberikan ASI kepada bayi apalagi bila sang ibu bekerja di kantor yang letaknya sangat jauh dengan rumah ? Kondisi inilah yang dihadapi momraisa. Jarak tempuh ke kantor sekitar 40 menit atau sekitar 25 km menggunakan motor sehingga tidak mungkin untuk pulang dulu dan memberikan ASI secara langsung kepada bayi. Lalu bagaimana solusinya ? solusi terbaik yaitu dengan memberikan pengasuhan bayi kepada orang terdekat, bisa suami, bisa orang tua, bisa mertua, bisa adik atau kakak, dan apabila tidak ada saudara dekat ya terpaksa harus menyuruh orang lain sebagai baby sitter. Momraisa sendiri memberikan pengasuhan bayi kepada ayah sang bayi alias suami, karena memang pekerjaan suami yang fleksibel dan bisa dikerjakan di rumah. Alhamdulillah ternyata seorang laki-laki juga bisa mengasuh dan merawat bayi sejak dari pagi sampai momraisa pulang dari kantor. Trims my husband. Intinya kami berbagi waktu, suami mengasuh bayi dari pagi sampai siang, dan momraisa sore sampai malam.
Beberapa hambatan pernah terjadi saat proses menyusui bayi ini, yang paling sering yaitu minimnya ASI yang keluar yang mengakibatkan stok ASI Perah menjadi lebih sedikit. Sedangkan bayi sedang banyak-banyaknya minum ASI karena aktivitasnya juga sudah mulai banyak dan meningkat. Berbagai makanan terutama sayuran dan buah-buahan sudah coba dikonsumsi namun memang tidak ada peningkatan yang signifikan untuk jumlah stok ASI. Akhirnya untuk sesi pagi jumlah ASI yang diberikan sedikit setelah sampai di rumah baru si kecil dapat minum ASI sepuasnya. Salah satu momen yang membuat was-was yaitu saat ada penilaian Akreditasi Puskesmas yang diadakan oleh Kemenkes dan Dinkes, saat itu jam kerja bertambah karena harus mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan Akreditasi, dan saat satu hari sebelum pelaksanaan Akreditasi Puskesmas, pulang ke rumah sampai larut malam namun Alhamdulilah de bayi masih tercukupi ASI nya karena sudah dipersiapkan stok ASI sebelumnya.
Lalu bagaimana tips memberikan ASI Ekslusif pada Bayi sambil tetap bekerja ? Tips berikut mungkin berguna bagi ibu-ibu lainnya yang sama-sama bekerja.
- Ibu harus menjaga makanan yang dikonsumsinya supaya ASI yang dihasilkan berkualitas dalam kandungan nutrisinya.
- Terus memeras ASI pada saat waktu luang. Kunci dari kesuksesan memberikan ASI Ekslusif bagi ibu pekerja yaitu stok ASIP yang cukup bagi bayi. Gunakan fasilitas ruang Pojok ASI di tempat fasilitas umum ataupun di tempat bekerja.
- Membeli "alat perang" untuk mensukseskan ASI Ekslusif diantaranya tas pendingin yang mudah dibawa kemana saja, Es portable atau biasa disebut Blue Ice sebagai sumber pendingin di dalam tas. Botol-botol kemasan 100 mL beserta tutup botolnya supaya tidak tumpah, bisa didapatkan di toko online ataupun di toko alat rumah tangga, juga Alat memeras ASI kalau memang diperlukan, namun momraisa tidak menggunakan pemeras, memeras dilakukan dengan tangan dan ditampung dengan mini midget tupperware.
- Apabila sudah pulang ke rumah, berikan ASI secara langsung kepada bayi agar ASI tetap lancar.
Demikian Tips sukses memberikan ASI Ekslusif pada bayi sambil bekerja, pemaparan di atas merupakan pengalaman sendiri namun bukan sebagai rujukan ilmiah atau medis bagi ibu-ibu yang lain. Tips di atas hanya berdasarkan pengalaman sendiri yang mengambil juga dari sumber referensi kesehatan dari berbagai media. Semoga dapat bermanfaat.