Tips Menyusui bayi ASI Eksklusif 6 Bulan Sambil Bekerja Full Time
Agustus 11, 2018
Edit
Menyusui bayi dengan ASI selama 6 bulan sejak kelahirannya (ASI Eksklusif) memang merupakan tantangan sendiri bagi ibu sang bayi terutama ibu yang juga bekerja secara full time di kantor atau di perusahaan. Allah Subhanallahuwata'ala, Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui telah mengatur segalanya kehidupan manusia dan seisinya di bumi ini. Bayi yang baru lahir dan masih tidak bisa apa-apa pastinya membutuhkan asupan yang sehat, bergizi, yang bisa melindungi dirinya dari berbagai virus/bakteri dan penyakit lainnya. Tuhan yang Maha Mengetahui telah mengatur semua itu (kehidupan bayi) dengan menganugerahi seorang ibu dengan ASI (Air Susu Ibu) untuk diberikan pada sang bayi yang baru lahir. Hanya ASI yang cocok dan mengandung berbagai zat vitamin, antibodi dan lainnya yang diperlukan oleh bayi selama masa pertumbuhannya. Pemerintah sendiri selalu menginformasikan dan mendorong para ibu untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan. ASI Eksklusif sendiri berarti bayi selama 6 bulan sejak kelahirannya HANYA diberi asupan ASI saja, tidak diberi asupan yang lainnya seperti susu formula atau makanan lainnya. Pemerintah melakukan hal ini agar generasi penerus bangsa memiliki tingkat kesehatan yang baik, karena berdasarkan beberapa penelitian ASI memiliki peranan penting dalam kesehatan bayi.
Meskipun informasi pentingnya pemberian ASI eksklusif telah disosialisasikan kepada masyarakat, tidak sedikit para ibu yang masih enggan untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayi nya dengan berbagai alasan. Berbagai alasan tersebut diantaranya :
- Bayi sering rewel dan dianggap masih lapar karena hanya meminum ASI saja, sehingga ditambah dengan susu formula.
- Tidak adanya dukungan dari orang terdekat seperti suami, orang tua, mertua, atau saudara untuk terus memberikan ASI Eksklusif.
- Produksi ASI sang ibu yang tidak banyak sehingga ditambahkan penggunaan susu formula.
- Faktor sang ibu yang harus bekerja secara full time dan tidak bisa menyusui sang bayi sehingga menggantinya dengan susu formula.
Biasanya keempat faktor tersebut seringkali menjadi alasan sang ibu tidak memberikan ASI Eksklusif.
Memang tidak mudah bagi ibu yang juga bekerja full time sebagai pegawai negeri atau swasta yang jam kerjanya full time dari pagi sampai sore hari. Namun apabila didasari dengan keyakinan yang tinggi bahwa hanya ASI Eksklusif lah asupan yang tepat, insya Allah segala hambatan akan dapat teratasi. Berikut Beberapa tips menyusui bayi ASI Eksklusif bagi ibu yang bekerja Full time. Tips-tips ini berdasarkan pengalaman sendiri dan juga share informasi dari ibu-ibu lainnya yang memiliki kondisi yang sama.
- Berdoa pada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga dilancarkan apa yang menjadi niat kita, dimudahkan segala urusan dan tanamkan niat dan motivasi bahwa saya bisa menyusui bayi dengan ASI Eksklusif.
- Memohon dukungan dan bantuan dari orang terdekat, terutama suami dan orang tua, agar tetap memberikan semangat bagi ibu untuk menyusui ASI Eksklusif.
- Menyiapkan peralatan untuk penyimpanan ASI seperti botol kaca, tas penyimpan ASI dan blue ice untuk mendinginkan ASI.
- Sebelum cuti melahirkan berakhir, sang ibu harus mempersiapkan stok ASI yang disimpan di kulkas atau lemari es. Isi waktu-waktu luang saat bayi sedang tidur untuk memeras ASI dan simpan pada botol kaca dan masukan ke dalam kulkas. Untuk penyimpanan jangka waktu lama, simpan di Freezer kulkas. Apabila cuti melahirkan telah berakhir dan ibu harus kembali bekerja, beli ah tas khusus penyimpanan ASI beserta Blue Ice nya. Tas khusus penyimpanan ASI, blue ice dan botol kaca dibawa saat pergi bekerja. Peraslah ASI saat waktu-waktu luang di kantor atau saat ASI sudah penuh. Biasanya di kantor ada ruangan khusus Pojok ASI. Kekuatan blue ice biasanya sekitaran 6-8 jam tergantung ukuran blue icenya. Setelah sampai di rumah masukan ASI yang diperas di kantor tadi ke dalam freezer, sebaiknya dipasang stiker dan tulis tanggalnya. Hal ini untuk mempermudah kita mendahulukan ASI yang telah lama disimpan untuk diminumkan kepada bayi.
- Berikan edukasi atau informasi orang terdekat di rumah, bisa suami atau orang tua mengenai cara menyajikan ASI kepada bayi. Cara menyajikan yang biasa saya lakukan yaitu :
- ASI yang ada di freezer diturunkan dahulu ke bagian kulkas yang bukan freezer. Tunggu sampai mencair. Kalau misal dibutuhkan segera, suhunya dinormalkan dulu dengan cara direndam air panas. Jadi dari botol ASI kita pindahkan ASI ke wadah yang lebih kecil, saya menggunakan mini midget tupperware. Rendam wadah kecil tadi ke wadah yang sudah diisi air panas. Tunggu sampai ASI menjadi hangat atau bersuhu normal.
- Minumkan ASI kepada bayi. Untuk meminumkan ASI saya menggunakan pipet plastik yang berukuran besar. Pipet ini biasa dipakai untuk meminumkan obat cair pada anak-anak. Kenapa saya tidak menggunakan dot ? Untuk anak yang ketiga ini saya tidak menggunakan dot karena berdasarkan penelitian dan informasi dari berbagai sumber, ada hal-hal atau efek negatif dari penggunaan dot sehingga saya memilih untuk menggunakan alat yang lain yaitu pipet. Dikarenakan ibu yang bekerja, pemberian ASI pada bayi dilakukan oleh orang terdekat atau oleh baby sister yang sebelumnya sudah diberikan informasi mengenai cara pemberian ASI pada bayi.
- Setelah
digunakan, botol ASI, wadah ASI kecil dan pipet dicuci bersih dan
kemudian disterilkan dengan cara direndam di air panas, kemudian
ditiriskan dan setelah kering bisa digunakan untuk memberikan ASI lagi
pada bayi.
Agar stok ASI mencukupi sang Ibu harus berusaha untuk mengkonsumsi makanan/minuman yang dapat meningkatkan produksi ASI. Contoh makanan untuk meningkatkan produksi ASI yaitu :kacang-kacangan, ikan salmon, daun pepaya, daun bayam, daun katuk, pisang, ikan, daging unggas, kacang almond, susu ibu menyusui, wortel dan lain-lain. ASI peras hanya diminumkan apabila Ibu bayi tidak bisa menyusui secara langsung karena bepergian atau bekerja. Apabila ibu tidak berhalangan menyusui bayi harus secara langsung agar ASI tetap lancar.